A.
Letak
Wilayah dan Pengaruhnya Bagi Keadaan Alam Indonesia
1. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat
berdasarkan garis lintang dan garis
bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi.
Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub
Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95O BT - 141O
BT dan 6O LU - 11O LS. Dengan letak astronomis
tersebut, indonesia termasuk ke dalam
wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5O LU dan
23,5O LS. Keadaan suhu di daerah tropis berbeda dengan suhu di
negara-negara yang terletak pada lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim
dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin, udara sangat dingin sampai
mencapai puluhan derajat di bawah nol celsius, sehingga diperlukan penghangat
ruangan
2. Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu negara di permukaan bumi. Secara
geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Benua yang
mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia
dan Benua Australia yang terletak di sebelah
selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra
Pasifik di sebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat
Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah.
Batasbatas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
•
Di
sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina
dan Laut Cina Selatan.
•
Di
sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan
Samudra Hindia.
•
Di
sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
•
Di
sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Apa manfaat letak geografis bagi
Indonesia? Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu
lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan
negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang
yang mengangkut berbagai komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara
lainnya melewati Indonesia menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga
dilewati jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.
Letak geografis memberi pengaruh bagi
Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur
lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama
menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui
perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia,
seperti Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan
sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu
cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan lainnya. Sementara
negara-negara lain seperti India dan Cina menjual berbagai produk barang
seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia.
Manfaat letak geografis Indonesia juga
memberi dampak yang merugikan. Budaya
dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian
masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan
bebas, kesantunan, dan lain-lain. Selain itu, Indonesia juga rentan terhadap
masuknya barang-barang terlarang, misalnya narkoba, dan barang-barang
selundupan lainnya.
B. Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya
alam.
Keadaan
alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik
wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas
keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang
kemudian akan menentukan jenis tanahnya.
Sementara
keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
Keadaan
Iklim Indonesia
Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia
beriklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri iklim
tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak
kurang dari 18O C, yaitu sekitar 27O C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan
yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim
kemarau.
Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar -20O C atau lebih,
sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 40O C atau lebih.
Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir
sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam. Secara umum, keadaan iklim di
Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan
iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti
berikut.
1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim
yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode
perubahan adalah enam bulan.
2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia
memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan
akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia
berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi
dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada
tingginya curah hujan di Indonesia
Hal yang menarik bagi Indonesia adalah
terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima
penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra.
Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan
lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke
benua
Pada saat musim
hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari
Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga
berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat
bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah
membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Peristiwa
sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat
itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan
maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah
Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara
yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara
tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia
sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia
terjadi musim kemarau
- Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk
Indonesia
Indonesia
terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah
Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan
lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada
wilayah daratannya.
Bentuk
muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi,
bukit, gunung, dan pegunungan. Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut
dapat dilihat pada peta sebaran bentuk muka bumi atau peta fisiografi Indonesi
Pada
peta fisiografi, tampak sebaran bentuk muka bumi Indonesia mulai dataran rendah
sampai pegunungan. Untuk membaca peta tersebut, perhatikanlah legenda atau
keterangan peta. Simbol berwarna kuning menunjukkan dataran rendah, warna hijau
menunjukkan daerah perbukitan, warna cokelat menunjukkan pegunungan Secara
umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda
antara satu daerah dan daerah lainnya.
Adapun
gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah
sebagai berikut.
a.
Dataran Rendah
Dataran
rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di
atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan
adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi
aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di
Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi,
sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia.
Ada
beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran
rendah, yaitu seperti berikut.
1) Di daerah dataran rendah,
penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat
lainnya.
2) Di daerah dataran rendah, banyak
dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau
disebut tanah alluvial.
3) Dataran rendah dekat dengan
pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
4) Daerah dataran rendah memudahkan
penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan
berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah.
Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan
basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya
cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan
untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.
Banjir
di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi
ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat
terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan
sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat
aliran sungai.
Bencana
banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda
tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Terjadinya hujan dengan
intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses
infiltrasi/penyerapan yang baik.
2) Air melebihi batas sempadan
sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
3) Air yang jatuh ke permukaan tidak
dapat mengalir dengan baik karena
saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat
dan tidak dapat mengalir dengan baik.
4) Air tidak menyerap ke dalam tanah
karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan a i r Pantai
merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut.
Di
daerah pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Potensi
bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah Gempa
b.
Bukit dan Perbukitan
Bukit
adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam
seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada
suatu wilayah tertentu.
Aktivitas
pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian
lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya
terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama
dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindah pindah seperti
di Kalimantan.
Tanaman
yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu
dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan,
sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi
c.
Dataran Tinggi
Dataran
tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter
dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti
halnya di dataran rendah. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran
tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan
penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe.
Tugas
Mencatat Kelas 7
d.
Gunung
dan Pegunungan
Gunung
adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk
puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan
adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan
gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
Gunung
berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan
bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung
berapi tersebut dapat meletus.
Ciri
gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan
gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi
Walaupun
tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi yang aktif, namun kamu perlu
mengenal tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi, seperti berikut:
1.
Suhu
sekitar kawah naik.
2.
Sumber
air banyak yang mengering.
3.
Sering
terasa adanya gempa bumi (vulkanik).
4.
Binatang
yang ada di atas gunung banyak yang berpindahmenuruni lereng karena terasa panas.
5.
Sering
terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
2.
Keragaman
Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia
memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar.
Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama
dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari
Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di
Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies
hewan mencapai 2.215 spesies
Flora
di Indonesia ternyata dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu
Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok Indo-Malayan meliputi kawasan
Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra,
Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Fauna
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna
bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian
Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna
Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber.
KEHIDUPAN SOSIAL
MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRAAKSARA,
HINDU-BUDDHA DAN
ISLAM.
1.
Kehidupan
Masyarakat Masa Praaksara.
Kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa Praaksara dapat dibagi ke dalam tiga masa, yaitu
masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa
perundagian
a.
Masa
Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Kehidupan
manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus sampai
dengan Homo sapiens sangat bergantung pada kondisi alam. Mereka tinggal di
padang rumput dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Mereka
bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di
dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput.
Ada
dua hal yang penting dalam sistem hidup manusia Praaksara (masa berburu dan
mengumpulkan makanan) yaitu membuat alat-alat dari batu yang masih kasar,
tulang, dan kayu disesuaikan dengan keperluannya, seperti kapak perimbas,
alat-alat serpih, dan kapak genggam.
Sesuai
dengan mata pencahariannya, manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal
tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempattempat yang
banyak bahan makanan. Tempat yang mereka pilih di sekitar padang rumput yang
sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau sungai, dan di tepi pantai.
b.
Masa
Bercocok Tanam
Masa
bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok
tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan
ditinggalkan. Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat.
Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik
itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid.
c. Masa
Perundagian
Masa perundagian
merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Menurut R.P. Soejono, kata
perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang
atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau
keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu,
sampan, dan batu
Manusia Praaksara yang
hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid.
Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya
pengolahan logam
2. Kehidupan
Masyarakat Masa Hindu dan Buddha
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia ini dapat dilihat dari
peninggalan-peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti
berikut.
a. Bidang
Keagamaan
Sebelum budaya
Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animisme dan
dinamisme. Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap suatu benda yang
dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme merupakan suatu kepercayaan bahwa
setiap benda memiliki kekuatan gaib
b. Bidang
Politik
Sistem pemerintahan
kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok
kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang
terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan Oleh karena itu,
lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan
bercorak Hindu- Buddha
c. Bidang
Sosial
Masuknya kebudayaan Hindu
menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana
(kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan
bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit)
d. Bidang
Pendidikan
Lembaga-lembaga
pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia
e. Bidang
Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha
pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa
oleh masyarakat Indonesia
f. Bidang
Arsitektur
Punden berundak
merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Begitu pula fungsi candi di
Indonesia, candi bukan sekadar tempat untuk memuja dewa-dewa seperti di India,
tetapi lebih sebagai tempat pertemuan rakyat dengan nenek moyangnya
3. Kehidupan Masyarakat Indonesia Masa Islam
Masuknya
Islam berpengaruh besar pada masyarakat Indonesia. Kebudayaan Islam terus
berkembang sampai sekarang. Pengaruh kebudayaan Islam dalam kehidupan
masyarakat Indonesia antara lain pada bidang-bidang berikut.
a.
Bidang
Politik
Sebelum
Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak
Hindu-Buddha. Tetapi, setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan
yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya. Sistem
pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti
halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi
dimakamkan secara Islam.
b.
Bidang
Sosial
Kebudayaan
Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Pengaruh Islam
yang berkembang pesat membuat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama
Islam. Hal ini menyebabkan
aturan
kasta mulai pudar di masyarakat.
Sebelum
budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender
Saka (kalender Hindu) yang dimulai pada tahun 78 M. Dalam kalender Saka ini,
ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon.
Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender
Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun
Hijriah (Islam).
c. Bidang
Pendidikan
Pendidikan
Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, pesantren telah
berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat
pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan
proses pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Pesantren adalah
sebuah asrama tradisional pendidikan Islam.
d. Bidang
Sastra dan Bahasa
Persebaran
bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam
tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat
mempelajari bahasa Arab. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali
terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam salah
seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam.
Bentuk karya
sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam di antaranya sebagai
berikut.
- Hikayat,
cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat
yang terkenal adalah Hikayat Amir Hamzah.
- Babad,
kisah pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya
Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
- Suluk,
kitab yang membentangkan soal-soal tasawuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk
Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan lainnya.
- Syair,
seperti Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.
e.
Bidang
Arsitektur dan Kesenian
Islam telah memperkenalkan tradisi
baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada
perbedaan antara masjid- masjid yang dibangun pada
awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di
Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan dengan atap
tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat
atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan
Masjid Banten. Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis
aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud
gambar binatang atau manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk
aksara yang diperindah. Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering
dituangkan dalam seni kaligrafi ini.
Konektivitas
Antar-Ruang dan Waktu
- Aspek
Ruang
Menurut (Sumaatmadja,
1981), ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun
hanya sebagian. Bayangkan jika kamu berada di sebuah ruang, misalnya ruang
kelas. Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara,
langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang
permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada
udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain.
Ruang tidak hanya sebatas udara
yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah
yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di
permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air
tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan
sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai
organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian,
batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang
memengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Agar kamu mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang konektivitas antar ruang, perhatikanlah contoh berikut ini : Penduduk kota menghasilkan
berbagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik,
dan lain-lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga
mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya,
penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya
dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran
bahan makanan dari desa ke kota.
- Aspek Waktu
Waktu dapat dipahami sebagai kesatuan waktu seperti,
detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, abad, dan seterusnya. Waktu terus bergerak
maju yaitu dari masa lalu ke masa depan. Kita tidak dapat mengendalikan waktu
karena tidak ada manusia yang dapat melangkah mundur ke masa lalu atau melompat
maju ke masa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar