media pempelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH


1. PENDAHULUAN
Pembelajaran sejarah memiliki arti yang strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaaan dan cinta tanah air. Dalam dunia pendidikan mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih keceerdasan, pembentukan sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Menurut Habib Gustopo (dalam Slamet, 2006:1) pembelajaran sejarah mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Membangun kesadaran tentangpentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau.
b. Melatih daya kritis dalam memahamani fakta sejarah dengan benar yang didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi penelitian.
c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terhadap peninggalan masa lampau
d. Menumbuhkan pemahaman tentang proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui perjalanan sejarah yang panjang dan terus berproses hingga ke masa kini dan masa yang akan datang
e. Menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air yang diimplementasikan dalam berbagai kehidupan baik nasional maupun internasional.
Demikian juga menurut (Depdiknas 2003) bahwa pendidikan sejarah bertujuan untuk menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Selama ini pendidikan sejarah diidentikan sebagai pelajaran membosankan di kelas. Baik strategi, metode maupun teknik pembelajaran banyak bertumpu pada guru, sehingga pembelajaran sejarah ketinggalan zaman, karena hanya menghafal ceritera melulu. Untuk membuat pelajaran sejarah menjadi menarik, sangat tergantung pada peran seorang guru dalam menyajikan materi pembelajarannya. Selain strategi, media pembelajaran juga mempunyai arti dalam meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar.

2. ARTI MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dpat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar (Ardiani Mustikasari, 2009).
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media sebagai barikut :
 Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
 National Education Asosiation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual.
 Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk meberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
 Asociation of Education Technology (Comunication Technology) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
 Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa untuk belajar.
 Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso dalam Rudi 2008).
Menurut Heinich (dalam Rudi Susilana 2008) media merupakan alat saluran komunikasi. Selain pengertian media yang diuraikan di atas masih terdapat pengertan lain yang dikemukakan oleh para ahli misalnya :
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm, 1982).
2. Secara fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, dan sebagainya.
3. Secara komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
a. Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan
b. Materi yang ingin dismpaikan adalah pesan pembelajaran
c. Tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran.
Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual yaitu sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa, antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempertinggi daya serap atau resensi belajar (Rudi Susilana, 2008).
Istilah pembelajran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan belajar tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar akan berhasil jika siswa belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.
Peranan media semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran para guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti :
 Memberikan perhatian bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian.
 Kondisi ini akan terus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa.
 Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi pesan (Ardiani, 2009).

3. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum media mempunyai manfaat, yaitu :
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murud dan sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual auditori dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang smam, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu, konstribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, (dalam Rudi Susilana, 2008):
1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2) Pembelajaran dapat lebih menarik
3) Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan menerapkan teori belajar
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6) Proses permbelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
8) Peran guru berubah kearah yang positif (http:wordpress.com 2006)
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut (Ardiani Mustiakasari, 2008) adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah :
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda anatar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4) Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehiggga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, motivasi belajar dan lain-lain.

4. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam proses pembelajaran media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa) sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapat tujuan pembelajaran sebagaimana ditunjukan pada gambar di bawah ini :
Dalam kegiatan interaksi siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlack & Ely dalam Ibrahim dalam I Wayan Santyasa) adalah sebagai berikut :
Pertama, kemampaun fiksatif artinya media dapat menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya serta dapat diulang-ulang penyajiannya.
Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mapu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran televisi atau radio.
Sedangkan menurut Yudi Nugraha (co.cc/?p=q) ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran dan fungsi yang kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan dibawah ini :
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Tentunya kita ketahui bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi difihak lain ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak rumit/kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan perbelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.
b. Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk siswa tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokan menjadi lima kategori yaitu ; manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu gur dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Menurut Rudi Susilana (2008) dalam kaitannya denga fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan suksesi pembelajaran yang efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan akan memancing perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai tinggi.
7. Media pembelajaran meletakan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir. Oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit oerbalisme.
Menurut Wyianta, (@qmail.com) bahwa kegunaan media :
 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra
 Mengatasi sikap pasif siswa agar menjadi lebih bergairah
 Mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman
Hambatan komuniklasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah) siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
2. Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran lain, misalnya gambar, bagan, modul dan sebagainya.
3. Perkaitan tidak terpusat, hal ini terjadi karena beberapa hal antara lain gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi siswa untuk melamun, cara mengajar membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi.
4. Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat dialami secara terpisah, tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan seperti di atas maka harus diupayakan untuk memanfaatkan media pembelajaran seoptimal mungkin. Secara rinci fungsi media menurut I Wayan Santyasa (2009) adalah sebagai berikut :
1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya video tentang kehidupan hariamu di hutan, keadaan dan kesinukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena itu terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan yang kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa dapat memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba dan sebagainya.
4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman denyut suara jantung dan sebagainya.
5) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati. Denga slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung melatus, pertempuran dan sebagainya.
6) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan)
7) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
8) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan dan kecepatan masing-masing.

5. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Jenis-jenis media pembelajaran yang dikenal dewasa ini dipaparkan sebagai berikut :
a. Menurut Yudinugraha (co.cc/?p=q) jenis-jenis media dapat dibedakan berdasarkan:

Berdasarkan jenisnya
1) media audiktif
2) media visual
3) media audio visual
Media audiktif
Adalah media yang mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio.
Media visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Yang termasuk jenis ini antara lain meliputi gambar, foto serta benda yang nyata ayng tidak bersuara.
Media audio visual
Adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Beberapa contoh media audio visual meliputi televisi, video, film atau demonstrasi langsung.
Media audio visual dapat dibedakan lagi menjadi :
 Media audio visual diam
 Media audio visual gerak.
Media audio visual diam adalah media yang menampilkan suara dan gambar diam (tidak bergerak). Misalnya film bingkai suara sound sistem, film rangkai suara dan cetak suara. Audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya film suara, dan video-cassette.
 Media nonproyeksi
Media nonproyeksi disebut juga media pemeran atau displayed media. Media yang termasuk media nonproyeksi adalah a) model, b) grafis. Kedua media nonproyeksi tersebut akan dipaparkan sebagai berikut :
1) Model
Model adalah benda nyata yang dimodifikasikan. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang mahal, sulit pengadaannya, barangnya terlalu besar, bahkan mungkin terlalu kecil.
Menurut Heinich et.al (1996) model adalah gambaran tiga dimensi dari sebuah benda nyata. Model dapat menampilkan bentuk yang lengkap dan rinci dari benda aslinya.
2) Bahan grafis
Bahan grafis adalah media visual nonproyeksi yang mudah digunakan karena tidak membutuhkan peralatan yang relatif murah. Menurut Brown et.al (dalam Yudi Nugraha a.co,cc/p.q) ada lima jenis media grafis yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran yaitu : graft, chart atau diagram, kartun, poster, peta atau globe. Masing-masing media grafis memiliki keunggulan dan keunikan sendiri-sendiri.
Diagram visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong dalam gambar yang sederhana adalah diagram. Penggunaan diagram pada umumnya ditujukan untuk menggambarkan suatu hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram dapat memberikan gambaran tentang suatu proses, misalnya mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran.
 Media yang diproyeksikan
Media yang termasuk dalam media yang diproyeksikan adalah :
a. Overhead transparansi (OHT)
b. Slide, filmstrips
c. Opaque
Perkembangan teknologi yang ada saat ini memungkinkan komputer dan video juga diproyeksikan dengan menggunakan peralatan khusus yaitu LCD.
a. OHT
OHT merupakan media yang paling banyak digunakan karena relatif mudah dalam penyediaan materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya alat tulis digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHT dapat anda pelajari pada bagian berikut :
1) Handmade transparancies, yaitu transparansi dengan buatan tangan
2) Thermal fil process, salah satu cara untuk membuat tranparansi dengan menggunakan acetate film yang diletakan diatas master materi yang akan disajikan, kemudian disajikan alat khusus yang dinamakan thermal copier.
3) Electrostastatic film process, merupakan cara membuat transparansi dengan jalan menggunakan teknologi xerography. Persiapan untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana. Bahan yang ingin dipersentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan, hasil; print komputer maupun buku teks.
b. Slide
Slide adalah media visual yang penggunaannya diproyeksikan ke layar lebar, dengan menggunakan slide gambar yang disampaikan sangat realistis. Hal itu disebabkan materi atau bahan slide adalah film fotografi yang berbentuk transparan.
 Media Audio
Media audio merupakan media yang fleksibel karena bentuknya yang mudah dibawa, praktis dan relatif murah (misalnya tape compo dan pengeras suara)
Menurut Rowntree (1994) dalam Yudimigraka, penggunaan media audio dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Media audio yang dipakai untuk mendengarkan
b. Media audio vision yang dipakai untuk mendengarkan dan melihat
c. Media audio visual yang dapat dipakai untuk mendengar, melihat dan melakukan.
 Media Video
Media video dapat digunakan sebagai alat bantu mengajar pada berbagai bidang studi. Hal itu disebabkan oleh kemampuan video untuk memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar, objek yang berbahaya, objek yang lokasinya jauh di belahan bumi lain, maupun objek yang berada di luar angkasa.
 Media berbasis komputer
Media komputer saat ini sudah sangat luas dimanfaatkan oleh dunia pendidikan. Menurut Hannafin dan Peek (1998), potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran sangat tinggi. Hal ini dikarenakan terjadi interaksi langsung antara siswa dengan materi pembelajaran. Selain itu proses pembelajaran dapat berlangsung secara individual dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa sehingga potensi siswa dapat lebih tergali. Media komputer juga mampu menampilkan unsur audio visual yang bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa, atau yang dikenal dengan program multi media. Media komputer pun dapat memberi umpan balik bagi respon siswa dengan segera setelah diberi materi.
b. Menurut Rudy Bretz (1971) dalam Ardiani Mustikasari (2008) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok, suara, visual dan gerak.
1) media audio
2) media cetak
3) media visual diam
4) media visual gerak
5) media audio semi gerak
6) media visual semi gerak
7) media audio visual diam
8) media aidio visual gerak
Anderson (dalam Ardiani Mustikasari, 2009)
1. Audio : kaset audio, siaran radio, CD dan telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaplet dan gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio video
diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, video/CD, televisi
8. objek fisik : benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan
lingkungan : guru, pustakawan dan laboran
10. komputer : CAI
Schramm (dalam Ardiani Mustikasari, 2009) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu : media kompleks (film, TV, Video/VCD) dan media sederhana (slide, audio, transparansi). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.

A. Media Visual
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media gratis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media gratis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu takta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / toto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram/skema: gambar sederhana yangrmenggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
4) bagan/chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir pentmg dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik-gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
2. Media proyeksi
a. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
 Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
 Membuat sendiri secara manual
b. Film bingkai/ slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diben bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualrtas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktts. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.




B. Media Audio
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. Media Audio-Visual
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.
Selain dengan cara tersebut di atas ada beberapa cara yang digunakan dalam pengklasifikasian ini, salah satu diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi rekaman audio dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh ada penyampaian yang melalui siaran televisi dan melalui optik.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan media yang lain. Faktor lain yang mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi.
Yang menjadi dasar utama dari perbedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan perbedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu pentasnya. Sedangkan overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja karena OHT tidak dpat berdiri sendiri.
Menurut informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam dan media audio visual gerak.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyampaiannya, kita mendapatkan satu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji :
 Kelompok kesatu : grafis, bahan cetak, dan gambar diam
 Kelompok kedua : media proyeksi diam
 Kelompok ketiga : media audio
 Kelompok keempat : media audio visual
 Kelompok kelima : media gambar hidup/film
 Kelompok keenam : media televisi
 Kelompok ketujuh : multi media (Rudi Susilana,2007)



D. Kelompok Media
Kelompok kesatu : grafis, bahan cetak, dan gambar diam
1. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagsaan melalui penyejian kata-kata, kalimat, angka-angka dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas ide dan mengikutsertakan fakta-fakta sehingga menarik.
Yang termasuk media grafis antara lain :
a. Grafik, yaitu penyajian data kerangka melalui perpaduan antara angka, garis dan simbol
b. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol
c. Bagan yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting
d. Sketsa yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar
e. Poster yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Kelebihan Media Grafis
a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
b. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
c. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis
a. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
b. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
2. Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak.ini diantaranya adalah :
a. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
c. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hampirsama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.



Kelebihan Media Bahan Cetak
a. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
b. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
c. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
d. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
e. Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
a. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
c. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
3. Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
a. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
b. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
c. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Gambar Diam
a. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar.
b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.



Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan.
Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan Film-strip.
1. Media OHP Dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
a. Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
b. PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photo¬copy.
c. Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.
OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.
Ada dua jenis model OHP, yaitu :
a. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
b. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.


Kelebihan Media OHT/OHP
a. Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
b. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
c. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
d. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan.
e. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
f. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
a. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
b. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
c. Urutan OHT mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
2. Media Opaque Projektor
Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasany a dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak dilengkapi dengan tape recorder.
Kelebihan dan kelemahan media opaque projector ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh karena opaque projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP dan Slide Projector.
3. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2x2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/materi yang akan disampaikan.
Kelebihan Media Slide
a. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
b. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
c. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
d. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.
Kelemahan Media Slide
a. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
b. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
c. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
d. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (gefaknya terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
4. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah 75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm.
Kelebihan filmstrip dibanding film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
Kelompok Ketiga :Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
Jenis media audio ini diantaranya :
1. Media Radio
Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar) secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat (microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa mendengarkannya di kelas-kelas.
Kelebihan Media Radio
a. Memiliki variasi program yang cukup banyak.
b. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
c. Baik untuk mengembangkan imajihasi siswa.
d. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
e. Jangkauannya'sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
f. Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Radio
a. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
b. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
c. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
2. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio yang menggunakan gelombang elektromasnetik sebagai alat pemancarannya.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
a. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
b. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
c. Mengembangkan daya imajinasi siswa.
d. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
e. Penggandaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
a. Daya jangkauannya terbatas.
b. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.
Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.
Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures)
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproy.e,ksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya.
Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film
a. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
c. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
d. Lebih realistis, dapat diutang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media Film
a. Harga produksinya cukup mahal.
b. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
c. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
d. Memerlukan penggelapan ruangan.
Kelompok Keenam : Televisi
Televisi adalah media yang dapat menempilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya: televisi terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Televirion/ CCTV), dan video-cassette recorder (VCR).

1. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
a. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
b. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
c. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
d. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
e. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
f. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
a. Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
b. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
c. Gambarnya relatif kecil.
d. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
2. Media Televisi Siaran Terbatas (Tvst)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapatdilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.
3. Media Video Cassette Recorder (Vcr)
Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar.
Secara umum, kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.
Kelompok Ketujuh : Multi Media
Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi vi¬sual yang digabungkan lagi dengan komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besaryang cocok untuk penyajfan di suatu audito¬rium yang luas.
Kelebihan Multi Media
a. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih bervariasi.
c. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan Multi Media
a. Biayanya cukup mahal.
b. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.
1. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti.
Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media objek alami dan media objek buatan.
Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu oblek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan sebagainya.
Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda, misalnya sistem pembakaran automobil.
2. Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah pro¬gram, misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.

6. MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan. Aspek penting lain penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan media tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu, tidak berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.
Sistematika perencanaan media :
Bila kita akan membuat program media pembelajaran kita diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang perlu kita jawab.

1. Mengapa kita ingin membuat program media itu ?
2. Apakah pembuatan media itu ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula.?
3. untuk siapakah program media itu kita buat ?
4. bagaimana karakteristik siswa tersebut?
5. betulkah media yang kita buat dibutuhkan oleh mereka ?
6. perubahan perilaku apa yang diharapkan akan terjadi pada diri siswa setelah menggunakan media tersebut ?
Dengan pertanyaan itu ditindaklanjuti dengan cara menuliskannya sehingga terwujud dokumen perencanaan media. Jadi pada hakekatnya perencanaan tidak cukup dengan niat dan ide cemerlang dalam membuat media,namun perlu dipersiapkan dalam bentuk naskah perencanaan media.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN MEDIA
PROSEDUR PENGEMBANGAN MEDIA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KALENDER PENDIDIKAN

PROLOG API UNGGUN